Rabu, 14 April 2010

Teh celup membahayakan kesehatan


Teh celup merupakan salah minuman kesehatan yang lazim dikonsumsi masyarakat Indonesia. Minuman ini dapat berfungsi sebagai teman ngobrol karena hobi minum teh maupun sebagai terapi kesehatan tubuh. Di peredaran masyarakat, ada tiga macam  teh yang biasa dijual, diantaranya teh celup, teh daun atau biasanya disebut teh serbuk seduh dan teh bubuk instan. Anda peminum berat teh.  teh celup atau teh tubruk? Sudah barang tentu dengan alasan kepraktisan, banyak orang yang lebih memilih teh celup. Sangat cepat penggunaanya, kemasannya yang cukup praktis untuk menyeduh teh secara langsung, tidak perlu membersihkan saringan teh atau teko.

Tiap macam teh ini dapat dipilih sesuai kebutuhan. pemakainya.  Teh  memiliki beberapa manfaat bagi tubuh. Teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Sebelum mengkonsumsi teh, pastikan tanggal kadaluarsanya. Teh Celup,  serbuk teh yang dibungkus sejenis kertas berpori-pori halus yang tahan panas. Bagi Anda penggemar teh, pastilah  mengetahu  cara menyeduh teh celup ini. Sebagian besar besar masyarakat  menggunakannya karena kepraktisan cara pemakaian. Namun tahukah bahwa teh celup membahayakan kesehatan? Faktor penyebabnya adalah pada pembungkusnya, kantong kertas serta berserat renggang ini mengandung chlorine yang menggangu kesehatan karena dapat menyebabkan kemandulan, keterbelakangan mental serta pemicu kanker.

Pada saat minum teh, apakah Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama?  berhati-hatilah dengan kebiasaan ini. Mungkin Anda senang mencelupkan teh lama-lama karena berpikir semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh karena teh semakin pekat. Teh pada teh celup sendiri tidak berbahaya namun yang berbahaya adalah kantong kertas kemasannya. Pada awalnya kantongnya terbuat dari sutera atau nylon yang diisi dengan daun teh, agar dapat menyeduh teh dengan hemat dan praktis. Daun tehnya tetap berada dalam kantong ketika teh diseduh dengan air panas, membuatnya sangat mudah mengeluarkan dan membuang daun teh yang sudah diseduh itu, menyeduh teh menjadi semakin mudah karena kantung itu diikatkan pada selembar benang dengan label kertas di ujung yang lain. Jadi benang ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencelupkan daun teh dan mengangkatnya. Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.

Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 – 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan teh + klorin . Jadi apa solusinya. Yang pertama, jangan terlalu lama merendam teh celup dalam air panas, jangan lebih dari 3 menit. Yang kedua, hindari penggunaan teh celup, sebagai gantinya, kembali seperti dulu, dengan menggunakan teh tubruk, atau teh teko, kalau mau lebih nikmat lagi, lakukan ritual minum teh seperti di China, Korea atau Jepang, ini bisa menenangkan dan meningkatkan rasa hormat kepada orang lain, karena pada intinya, ritual minum teh adalah penghormatan kepada orang yang dilayani, sekaligus memberikan kehormatan kepada orang yang diberi kesempatan melayani, dengan menuangkan teh ke mangkuk rekan di hadapannya. Bagaimanapun, aroma dan rasa terbaik akan keluar dari hasil seduhan loose tea atau teh tubruk. Jadi kalau anda memang ingin meningkatkan apresiasi anda terhadap teh, mulailah beralih ke loose tea. Dari segi kepraktisan, memang lebih repot. Tetapi ritual penyeduhan teh merupakan bagian dari seni teh itu sendiri. Dan jangan lupa untuk tidak membiarkan ampas teh tetap di dalam teko atau cangkir Anda.

Lindungi keluarga Anda dari gangguan kesehatan di masa depan. Hindari teh celup atau produk lain yang mengandung chlorine. Bagaimana menurut pendapat anda? Silahkan meninggalkan komentar

4 komentar:

  1. selamat malam mba,..aku pernah dengar sebelumnya,tapi semakin jelas membaca penjelasan disini,mksh ya mba....

    BalasHapus
  2. mengunjungi mba lewat tengah malam....bukan ronda loh mba,..tapi rindu menyapa mba ^^

    BalasHapus
  3. selamat siang....ijin bertamu...
    menikmati tulisan yng penuh pengetahuan ini..
    aku baru tau ttg ini....terimakasih mba..

    BalasHapus
  4. terima kasih atas informasinya.....ibu Inge....
    ngomong2 ibu punya fesbuk? kalau ada, aku minta alamatnya. terima kasih.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...