Kamis, 03 November 2011

Wayang kulit Indonesia yang penuh makna

Wayang sebagai salah satu warisan budaya tradisional nenek moyang Indonesia. Pada awalnya permainan wayang kulit adalah permainan yang diadakan untuk keperluan ritual suatu kepercayaan atau agama tertentu yang dianggap sakral. Permainan ini dianggap suci karena itu penonton hanya dibolehkan untuk melihat bayangannya saja. Wayang kulit yang penuh maknaUntuk menyaksikan nya tidak seperti pagelaran kesenian yang lain. penonton langsung dapat menyaksikan agelaran namun tidak dengan pagelaran wayang kulit.


Penonton berada dibalik tabir kain putih dengan penerangan lampu minyak. Dahulu untuk mendapatkan bayangannnya tersebut harus melalui sumbercahaya yang didapat dari blecong. Blecong merupakan lampu tradisional dengan sumbu dari lawe (tali dijalin dari kapas) yang dibakar. Karena tiupan angin, sumbu lampu bergoyang-goyang yang mengakibatkan bayangan juga bergoyang yang dianggap menampilkan suasana magis.

Cerita wayang masuk ke pulau Jawa melalui agama Hindu. Wayang sebagai media penyebaran agama Hindu. Cerita wayang berkembang antara lain dari cerita Mahabarata dan Ramayana. Mahabarata pada garis besarnya menceritakan dua keluarga besar yang berasal dari leluhur yang sama yakni keluarga Pandawa d (Yudistira, Bima, Arjuna dan sikembar Nakula - Sadewa) dan keluarga Kurawayang berjumlah 100 orang.

Keluarga Pandawa berkarakter baik sedangkan keluarga Kurawa berkarakter buruk. Antara kedua keluarga ini selalu terjadi pertentangan dan akhirnya kemenangan berada di pihak yang baik. Demikianlah pada umumnya certa dalam pewayangan. Karena itu dunia pewayangan bagi sebagian masyatakat Indonesia dianggap menjadi pelajaran yang baik bagi masyarakat umum. Sedangkan cerita Ramayana mengisahkan percintaan antara Rama dan Shinta yang menggambarkan kesetiaan dann moral yang baik.


Karena cara pertunjukan wayang dianggap menarik pada zaman itu, maka agama hindu juga mudah diterima masarakat pada jaman itu pula. Untuk menyebarkan agama Islam di pulau Jawa, para wali songo juga menggunakaan media wayang untuk berdakwah. Kemudian berbagai bentuk wayang juga berkembang pesat sesuai dengan adat dan budaya daerah yang sangat bervariasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...